Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Uncategorized

MOTM Pertandingan Man United vs Sunderland

MOTM Pertandingan Man United vs Sunderland. Senne Lammens dinobatkan sebagai Man of the Match (MOTM) di kemenangan Manchester United 2-0 atas Sunderland, Minggu dini hari WIB, dalam lanjutan pekan keenam Premier League musim 2025/26. Kiper muda Belgia berusia 23 tahun itu tampil luar biasa di debut resminya, mengamankan clean sheet dengan penyelamatan krusial yang bikin lawan frustrasi. Gol dari Mason Mount dan Benjamin Sesko di babak pertama jadi modal utama, tapi Lammens lah yang curi perhatian—dari koordinasi belakang sampai distribusi bola akurat. Ruben Amorim, pelatih United, beri pujian khusus: “Senne bikin perbedaan malam ini. Ia siap untuk ini.” Penghargaan MOTM dari sponsor pertandingan ini bukan kejutan, mengingat rating 8,5/10 yang ia dapatkan dari analis. Di tengah start musim yang naik-turun, performa Lammens jadi sinyal positif bagi Setan Merah yang mulai bangkit di Old Trafford. BERITA TERKINI

Debut Gemilang: Penyelamatan yang Ubah Arah Laga: MOTM Pertandingan Man United vs Sunderland

Lammens masuk lapangan dengan tenang, meski ini pertama kalinya ia rasakan tekanan 74 ribu penonton di stadion ikonik. Sunderland, tim promosi yang haus poin, langsung tekan sejak menit awal dengan serangan sayap cepat dari Jack Clarke dan Pierre Ekwah. Tapi Lammens langsung unjuk gigi: di menit ke-12, ia tepis tembakan keras Ekwah dari jarak 20 meter dengan satu tangan, bola melambung ke atas mistar. Penyelamatan itu langsung picu sorak sorai, dan Amorim di pinggir lapangan angkat jempol.

Puncaknya di menit ke-32, saat sundulan Clarke dari umpan silang Daniel Ballard nyaris jadi gol—Lammens lompat akrobatik seperti Peter Schmeichel, tangkap bola di udara dan langsung mulai serangan balik. Statistik akhir: ia hadapi 4 tembakan tepat sasaran dari 7 total, dengan save rate 100 persen. Tak hanya bertahan, Lammens akurat 87 persen dalam passing panjang, bantu United kuasai bola 58 persen. “Saya nikmati setiap momen. Tekanan di sini bikin saya lebih tajam,” ujar Lammens pasca-laga, sambil sebut bulan latihan intensif di Carrington yang bikin ia siap. Ini kontras dengan kiper sebelumnya, Altay Bayindir, yang solid tapi kurang visi dari belakang. Debut ini bukti Amorim tepat bench Onana untuk rotasi, dan Lammens langsung bayar kepercayaan dengan performa MOTM.

Kontribusi ke Skuad: Bangun Fondasi Bertahan Solid: MOTM Pertandingan Man United vs Sunderland

Lebih dari penyelamatan, Lammens jadi perekat pertahanan United yang selama ini rapuh. Dengan formasi 3-4-3 Amorim, kiper harus jadi playmaker—dan Lammens unggul di situ. Ia koordinasi mulus dengan bek seperti Lisandro Martinez dan Leny Yoro, sering beri instruksi suara untuk posisi offside. Di menit ke-45, ia antisipasi umpan lambung ke Trai Hume dengan keluar cepat, cegah peluang ganda. Hasilnya? Sunderland cuma ciptakan 0,7 expected goals (xG), terendah lawan United musim ini.

Amorim desain rotasi ini untuk hindari kelelahan di jadwal padat—Carabao Cup dan Europa League menanti. Lammens, yang datang dari Royal Antwerp dengan 18 juta poundsterling, adaptasi cepat ke ritme Premier League yang brutal. Ia menang 3 duel udara dan distribusi 12 bola panjang sukses, bantu transisi cepat ke Mount dan Sesko yang cetak gol. Rekan setim ikut puji: Martinez bilang, “Senne bikin kami tenang. Ia seperti sudah main bertahun-tahun.” Ini fondasi penting bagi skuad muda Amorim, di mana Kobbie Mainoo dan Yoro butuh kestabilan belakang. Tanpa Lammens, mungkin Sunderland balikkan skor di babak kedua—tapi ia tutup gawang rapat, amankan clean sheet kedua United musim ini.

Respons Fans dan Potensi Jadi Bintang Baru

Fans United langsung jatuh hati pada Lammens. Di akhir laga, standing ovation panjang sambut ia saat diganti di menit ke-85—gestur langka untuk debutan. Di media sosial, chant baru viral: “Senne Lammens, our Belgian wall!” dengan ribuan video highlight penyelamatannya. Banyak suporter yang awalnya ragu dengan transfer ini kini bilang, “Ini kiper masa depan, lebih baik dari Onana di hari buruk.” Penghargaan MOTM ini tambah hype, terutama setelah start musim buruk di mana United kalah dari Arsenal dan City.

Potensinya tak terbatas. Sebagai kapten timnas U-21 Belgia, Lammens punya pengalaman 78 persen save rate di liga Belgia musim lalu. Amorim bilang, “Ini baru satu laga, tapi ia tunjukkan kelasnya. Ia harus lapar terus.” Dengan kontrak Onana yang masih jadi isu, Lammens bisa jadi pilihan utama di laga domestik. Ia rencanakan tinggal lebih lama di Manchester, belajar budaya lokal untuk adaptasi penuh. Bagi United yang haus trofi, kiper seperti ini langka—mirip Thibaut Courtois yang lahir dari akademi Belgia. Dampaknya langsung terasa: tim naik ke peringkat 8 klasemen, selisih gol +3, dan moral melonjak.

Kesimpulan

Senne Lammens pantas jadi MOTM di kemenangan 2-0 Manchester United atas Sunderland, dengan debut brilian yang campur penyelamatan heroik, kontribusi pertahanan solid, dan sambutan hangat fans. Ia tak hanya amankan clean sheet, tapi bangun fondasi baru bagi skuad Amorim yang sedang transisi. Di Old Trafford yang penuh sejarah, Lammens mulai tulis babaknya sendiri—dari kiper cadangan jadi pahlawan instan. Musim 2025/26 masih panjang, tapi penghargaan ini janjikan cerita besar. United tak lagi rapuh; dengan Lammens di gawang, mereka siap tempur. Fans sudah siap lihat lebih banyak momen seperti ini.

BACA SELENGKAPNYA DI…