Syarat yang Harus Dipenuhi MU Agar Bisa Masukan Pelatih Zidane
Syarat yang Harus Dipenuhi MU Agar Bisa Masukan Pelatih Zidane. Manchester United lagi-lagi jadi pusat gosip panas di dunia sepak bola. Di tengah tekanan berat pada pelatih Ruben Amorim—yang cuma raih tiga kemenangan dari delapan laga Premier League musim ini—nama Zinedine Zidane muncul sebagai opsi pengganti impian. Zidane, yang terakhir latih Real Madrid pada 2021 dengan tiga gelar Liga Champions di tangan, memang sering dirumorkan ke Old Trafford. Tapi, pria Prancis berusia 53 tahun ini tak sembarangan: ia butuh syarat khusus agar mau angkat koper ke Inggris. Saat ini, United duduk di posisi ke-12 klasemen, dengan selisih tujuh poin dari puncak, dan kekalahan 2-1 dari Tottenham akhir pekan lalu bikin fans gelisah. Sir Jim Ratcliffe, bos INEOS yang pegang kendali sepak bola klub, disebut siap lakuin apa aja buat Zidane—tapi mantan bintang Prancis itu lagi sibuk siapin diri ambil alih timnas Les Bleus pasca-Piala Dunia 2026. Meski begitu, jendela peluang masih terbuka kalau Amorim dipecat lebih cepat. Syarat-syarat Zidane ini bukan cuma isu transfer, tapi soal stabilitas dan visi jangka panjang, yang bikin United harus mikir dua kali sebelum ajak sang maestro pulang. BERITA BASKET
Syarat 1: Jaminan Transfer Pemain Impian: Syarat yang Harus Dipenuhi MU Agar Bisa Masukan Pelatih Zidane
Zidane tak mau datang tangan kosong. Saat dirumorkan ambil alih United pada 2024, ia disebut minta empat pemain spesifik: gelandang Bayern Munich Leon Goretzka untuk tambah kekuatan tengah, bek tengah PSG Marquinhos buat stabilin lini belakang, winger Porto Diogo Costa—eh, maksudnya Pedro Neto atau mirip—dan striker Atalanta Ademola Lookman buat gantikan ketajaman depan. Menariknya, United cuma realisasikan satu: Manuel Ugarte dari PSG di bursa musim panas, yang Zidane anggap kurang cukup. Petit, mantan rekan Zidane di timnas Prancis, bilang Zidane butuh “garansi transfer” penuh—artinya, Ratcliffe harus kasih kuasa belanja tanpa campur tangan eksekutif seperti CEO Omar Berrada. Di era Real Madrid, Zidane sukses karena bisa bawa Hazard, Jovic, dan Mendy sesuai visi; di United, budget £150 juta musim dingin harus difokuskan ke targetnya. Tanpa ini, Zidane ogah ambil risiko, apalagi United udah boros £400 juta sejak Ratcliffe masuk tapi hasil minim. Syarat ini realistis, mengingat Zidane punya rekam jejak 62 persen kemenangan di Madrid berkat skuad ideal.
Syarat 2: Keamanan Jabatan Jangka Panjang: Syarat yang Harus Dipenuhi MU Agar Bisa Masukan Pelatih Zidane
Stabilitas jadi kunci utama buat Zidane. Ia tak mau ulang cerita pelatih United yang rata-rata bertahan kurang dari dua musim—seperti Ten Hag yang dipecat setelah 20 bulan. Petit lagi-lagi nyebut Zidane butuh “jaminan jabatan” minimal tiga tahun, plus klausul perlindungan kalau performa jelek di musim pertama. Ini beda sama Amorim yang cuma kontrak dua tahun dengan opsi perpanjangan. Zidane pernah tolak tawaran United pada 2021 karena takut tekanan fans dan media Inggris, plus ia bilang sendiri, “Saya pergi ke klub buat menang, bukan bertahan lama kalau gagal.” Di Madrid, ia punya dukungan total dari Perez, yang kasih waktu bangun tim—hasilnya, tiga UCL beruntun. Buat United, ini berarti Ratcliffe harus komitmen publik: tak ada ultimatum setelah 10 laga buruk, dan dukungan penuh saat rebuild. Dengan Amorim lagi goyah—kalah empat dari enam laga terakhir—Zidane bisa minta kontrak sampai 2028, sejalan dengan target Ratcliffe bawa United ke top four. Tanpa jaminan ini, Zidane lebih pilih tunggu timnas Prancis, di mana ia bisa kerja tanpa hiruk-pikuk mingguan.
Syarat 3: Kemudahan Bahasa dan Adaptasi Budaya
Zidane blak-blakan soal ini: bahasa Inggris jadi penghalang besar. Pada 2022, ia bilang, “Saya tahu ada pelatih yang datang ke klub tanpa bahasa setempat, tapi saya kerja beda—komunikasi penting di ruang ganti.” Meski tinggal di Madrid bertahun-tahun dan fasih Spanyol, Zidane jarang pakai Inggris di luar lapangan. Syaratnya? United harus sediain penerjemah full-time, seperti yang diminta Ancelotti di Everton dulu, plus kursus intensif dan staf bilingual buat bantu adaptasi. Ini bukan cuma soal rapat; Zidane butuh bangun ikatan dengan pemain seperti Bruno Fernandes atau Rashford, yang butuh motivasi personal ala gaya Prancisnya. Kultur Inggris yang intens—dari derby Manchester sampai scrutiny media—juga tantangan; Zidane lebih nyaman di lingkungan Eropa kontinental. Ratcliffe, yang punya pengalaman bisnis global, bisa atur ini dengan rekrut asisten Prancis seperti Kleber Lamberty, eks ajudannya di Madrid. Tanpa kemudahan ini, Zidane ogah pindah, apalagi ia lagi deket sama Fenerbahce di Turki—tapi bahasa Turki juga bukan kekuatannya, jadi Inggris tetep prioritas kalau mau serius.
Kesimpulan
Membawa Zidane ke Manchester United bukan mimpi mustahil, tapi butuh komitmen total dari Ratcliffe dan kawan-kawan. Jaminan transfer, keamanan jabatan, plus dukungan bahasa bisa bikin Zidane rela tinggalkan rencana timnas Prancis lebih awal—apalagi kalau Amorim ambruk total pas derby lawan City akhir pekan ini. Zidane bukan pelatih biasa; ia maestro yang ubah Madrid jadi dinasti, dan United butuh sentuhan magis itu buat balik ke peta juara. Tapi ingat, Zidane pilih klub yang kasih kebebasan, bukan tekanan. Kalau syarat ini dipenuhi, Old Trafford bisa jadi panggung baru buat legenda—tapi kalau enggak, nama seperti Glasner atau Southgate yang bakal ambil alih. Buat fans Setan Merah, ini momen doa: Zidane datang, dan era baru dimulai. Siapa tahu, 2026 jadi tahun Zidane angkat trofi di Wembley.