Richarlison Memanas Dengan Posisi Barunya
Richarlison Memanas Dengan Posisi Barunya. Richarlison, penyerang Tottenham Hotspur, menjadi sorotan utama setelah laga pembuka Premier League 2025/26 melawan Burnley pada 16 Agustus 2025, di mana ia tampil mengesankan di posisi baru sebagai gelandang serang. Di bawah asuhan pelatih Thomas Frank, yang baru menggantikan Ange Postecoglou, kepindahan Richarlison dari ujung tombak ke peran yang lebih kreatif memicu diskusi hangat di kalangan penggemar dan analis sepak bola. Pemain asal Brasil ini, yang dikenal karena energi dan semangatnya, menunjukkan adaptasi cepat yang membuat banyak orang terkejut. Dengan dua gol dalam kemenangan 3-1 Spurs atas Burnley, performa Richarlison menandakan potensi kebangkitan kariernya. Berikut ulasan tentang siapa Richarlison, alasan di balik perubahan posisinya, dan bagaimana ia bersinar di peran barunya. BERITA LAINNYA
Siapa Itu Richarlison
Richarlison de Andrade, lahir pada 10 Mei 1997 di Nova Venécia, Brasil, adalah penyerang serba bisa yang bergabung dengan Tottenham Hotspur dari Everton pada musim panas 2022 dengan nilai transfer £60 juta. Sebelumnya, ia membela Watford dan klub Brasil Fluminense, menarik perhatian karena kecepatan, kemampuan duel udara, dan insting mencetak gol. Di Spurs, ia awalnya dikenal sebagai penyerang tengah, namun cedera dan persaingan dengan pemain seperti Son Heung-min membuatnya kesulitan mengamankan tempat utama. Dengan 48 caps untuk timnas Brasil dan 17 gol, Richarlison juga dikenal karena semangatnya yang besar dan dedikasi di lapangan, meski kadang dianggap temperamental. Pada usia 28 tahun, ia kini berada di puncak karier dan berusaha membuktikan diri sebagai aset kunci Spurs di musim baru.
Kenapa Richarlison Dipindahkan ke Posisi Baru
Keputusan pelatih Thomas Frank untuk memindahkan Richarlison ke posisi gelandang serang merupakan bagian dari strategi taktikal baru Spurs di musim 2025/26. Frank, yang dikenal dengan pendekatan fleksibel selama melatih Brentford, ingin memaksimalkan energi dan kreativitas Richarlison di lini tengah. Dengan Son Heung-min dan Dominic Solanke sebagai opsi utama di lini depan, Frank melihat Richarlison lebih efektif dalam peran nomor 10, di mana ia bisa memanfaatkan visi bermain, kemampuan dribel, dan naluri menyerangnya. Sistem 4-2-3-1 yang diterapkan Frank memungkinkan Richarlison untuk lebih terlibat dalam build-up serangan, menghubungkan lini tengah dan depan, serta memanfaatkan ruang di belakang penyerang utama. Kepindahan ini juga bertujuan untuk mengurangi tekanan pada Richarlison sebagai penutup serangan, sekaligus memberikan kebebasan untuk menunjukkan sisi kreatifnya yang jarang terlihat di posisi sebelumnya.
Bagaimana Peformanya di Posisi Baru
Peforma Richarlison yang berada di posisi gelandang serang saat melawan tim Burnley sungguh sangat mengejutkan. Dalam laga tersebut, ia mencetak dua gol, satu melalui tembakan jarak jauh dan satu lagi dari sundulan memanfaatkan umpan silang James Maddison. Ia juga mencatatkan satu assist untuk gol Solanke, menunjukkan kemampuan barunya dalam menciptakan peluang. Dengan akurasi umpan 85% dan tiga dribel sukses, Richarlison terlihat nyaman mengatur tempo serangan Spurs. Fisiknya yang kuat membantu memenangkan 70% duel darat, sementara posisinya yang lebih mundur memungkinkan ia untuk sering masuk ke kotak penalti lawan secara tiba-tiba. Meski sempat dikritik karena kurang konsisten di musim sebelumnya, penampilan ini membuatnya dipuji sebagai “mesin serang baru” Spurs. Namun, tantangan ke depan adalah mempertahankan konsistensi di posisi yang menuntut kreativitas tinggi dan tanggung jawab defensif.
Kesimpulan: Richarlison Memanas Dengan Posisi Barunya
Kepindahan Richarlison ke posisi gelandang serang di bawah arahan Thomas Frank menjadi langkah cerdas yang membuahkan hasil awal yang menjanjikan, terlihat dari performa gemilangnya dalam kemenangan 3-1 Tottenham atas Burnley. Dengan dua gol dan satu assist, ia membuktikan bahwa peran baru ini bisa menjadi titik balik kariernya di Spurs. Strategi Frank memanfaatkan energi dan kreativitas Richarlison menambah dimensi baru pada permainan tim, meski tantangan konsistensi tetap membayangi. Bagi penggemar Spurs, performa ini membawa optimisme untuk musim 2025/26, sementara Richarlison sendiri tampaknya menemukan kembali gairahnya di lapangan. Dengan laga-laga besar menanti, termasuk melawan Arsenal dan Manchester United, perjalanan Richarlison di posisi baru ini akan terus menjadi sorotan, menjanjikan drama dan aksi menarik di Premier League.