Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Uncategorized

Buruknya Permainan Konate di laga Liverpool vs Bournemouth

Buruknya Permainan Konate di laga Liverpool vs Bournemouth. Laga pembuka Liga Primer Inggris 2025/26 antara Liverpool dan Bournemouth di Anfield, Sabtu (16/8/2025) dini hari WIB, berakhir dengan kemenangan dramatis 4-2 untuk The Reds. Namun, di balik euforia tiga poin perdana, penampilan Ibrahima Konate menjadi sorotan utama. Bek tengah andalan Liverpool ini dinilai tampil jauh di bawah standar, terutama saat Bournemouth mencetak dua gol balasan. Kritik pedas dari penggemar dan analis, termasuk legenda klub Jamie Carragher, menggambarkan betapa mengecewakannya performa Konate. Apa yang salah dengan sang bek, dan mengapa ia gagal memenuhi ekspektasi di laga ini? Mari kita ulas lebih dalam. BERITA LAINNYA

Siapa Itu Konate
Ibrahima Konate adalah bek tengah asal Prancis berusia 26 tahun yang bergabung dengan Liverpool dari RB Leipzig pada musim panas 2021. Dengan postur menjulang 1,94 meter, Konate dikenal sebagai bek yang kuat, cepat, dan tangguh dalam duel udara. Sejak tiba di Anfield, ia menjadi bagian penting dari lini belakang Liverpool, sering berduet dengan Virgil van Dijk untuk membentuk tembok pertahanan yang kokoh. Konate juga dikenal memiliki kemampuan membaca permainan yang baik dan sering kali berani membawa bola keluar dari lini belakang untuk memulai serangan. Di level internasional, ia adalah bagian dari timnas Prancis, meski masih bersaing untuk mendapatkan tempat utama. Konate dianggap sebagai salah satu bek muda terbaik di Eropa, dengan potensi untuk menjadi penerus Van Dijk di Liverpool.

Sehebat Apa Konate
Pada performa terbaiknya, Konate adalah bek yang nyaris tak tertembus. Musim 2024/25 lalu, ia menjadi kunci kesuksesan Liverpool meraih gelar Liga Primer, tampil dalam lebih dari 30 pertandingan dengan rata-rata duel udara dimenangkan mencapai 70%. Kemampuannya dalam menghentikan serangan lawan, baik melalui tekel maupun intersep, membuatnya jadi andalan pelatih Arne Slot. Selain itu, Konate juga sering memberikan kontribusi di lini depan, terutama lewat gol-gol dari situasi bola mati. Kombinasi kekuatan fisik, kecepatan, dan kecerdasan taktis menjadikannya salah satu bek tengah paling komplet di Liga Primer. Namun, performanya yang inkonsisten di beberapa laga, terutama saat menghadapi penyerang lincah, kerap menjadi titik lemah yang dieksploitasi lawan.

Alasan Utama Dia Bisa Under Perform di Pertandingan Tersebut
Dalam laga melawan Bournemouth, Konate tampil jauh dari harapan. Dua gol yang dicetak Antoine Semenyo untuk Bournemouth menjadi bukti nyata kelemahan Konate malam itu. Pertama, ia gagal memberikan tekanan cukup pada Semenyo saat penyerang Bournemouth itu mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-64. Semenyo dengan mudah melewati Konate, yang terlihat lamban dalam bereaksi. Gol kedua Semenyo di menit ke-76 bahkan lebih mengejutkan, ketika ia berlari dari tengah lapangan tanpa mendapat gangguan berarti dari Konate, sebelum melepaskan tembakan jarak jauh yang mengecoh Alisson Becker.

Ada beberapa alasan di balik performa buruk Konate. Pertama, kurangnya koordinasi di lini belakang Liverpool. Lini tengah The Reds, yang diisi Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai, dinilai kurang memberikan perlindungan memadai, membuat Konate dan Van Dijk kerap terpapar serangan balik cepat. Kedua, Semenyo, yang tampil sangat impresif, memanfaatkan kelemahan Konate dalam menghadapi penyerang lincah yang mampu berlari langsung ke arahnya. Konate terlihat kesulitan mengantisipasi pergerakan Semenyo, terutama saat Bournemouth melakukan transisi cepat. Terakhir, faktor mental juga mungkin berperan. Laga ini menjadi pertandingan kompetitif pertama Liverpool setelah kehilangan Diogo Jota dalam kecelakaan tragis, yang mungkin memengaruhi fokus tim, termasuk Konate. Kombinasi faktor-faktor ini membuat Konate tampil di bawah standar, bahkan dianggap sebagai salah satu penampilan terburuknya bersama Liverpool.

Kesimpulan: Buruknya Permainan Konate di laga Liverpool vs Bournemouth
Performa buruk Ibrahima Konate di laga melawan Bournemouth menjadi pengingat bahwa bahkan bek sekaliber dirinya bisa memiliki hari yang buruk. Meski dikenal sebagai salah satu bek terbaik di Liga Primer, Konate menunjukkan kelemahan dalam menghadapi penyerang lincah seperti Antoine Semenyo, diperparah oleh kurangnya dukungan dari lini tengah. Namun, satu pertandingan buruk tidak mendefinisikan kualitasnya sebagai pemain. Dengan pengalaman dan bimbingan dari Arne Slot serta Van Dijk, Konate memiliki semua yang dibutuhkan untuk bangkit. Bagi Liverpool, laga ini menjadi pelajaran penting untuk memperbaiki koordinasi tim agar tetap kompetitif dalam perburuan gelar. Untuk Konate, ini adalah tantangan untuk kembali membuktikan bahwa ia adalah tembok kokoh di jantung pertahanan The Reds.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…