Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Uncategorized

Bali United Terpuruk Saat Melawan Dewa United di BRI League

Bali United Terpuruk Saat Melawan Dewa United di BRI League. Pekan ke-28 BRI Liga 1 2024/2025 menyimpan kekecewaan besar bagi Bali United saat menjamu Dewa United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Kamis malam 10 April 2025. Laga yang diharapkan jadi ajang pembuktian bagi tuan rumah justru berakhir tanpa gol, skor 0-0 yang terasa seperti pukulan telak. Bali United, yang sempat bangkit dari awal musim yang lesu, kini terpuruk di peringkat kesembilan dengan 42 poin dari 28 pertandingan. Sementara Dewa United, calon penantang gelar, puas raih poin tandang untuk pertahankan posisi runner-up dengan 50 poin. Hasil imbang ini tak hanya hentikan laju Bali United yang baru saja kalahkan Barito Putera 3-2 pekan lalu, tapi juga buka celah bagi Persib Bandung di puncak klasemen dengan 57 poin. Sorotan tertuju pada pelatih Bali United, yang disebut kurang tajam dalam rotasi skuad, di tengah tekanan fans lokal yang haus kemenangan di kandang sendiri. INFO TOGEL

Jalannya Pertandingan: Bali United Terpuruk Saat Melawan Dewa United di BRI League

Laga dimulai dengan ritme lambat, di mana Bali United coba kuasai bola sejak peluit awal. Di 15 menit pertama, tuan rumah unggul penguasaan 62 persen, tapi serangan mereka mandul. Peluang pertama datang di menit ke-12 lewat sundulan Privat Mbarga dari umpan silang, tapi kiper Dewa United, Sonny Stevens, sigap antisipasi. Dewa United balas di menit ke-20 dengan serangan balik cepat; tendangan jarak jauh Angelo Meneses melebar tipis. Babak pertama berjalan ketat, dengan Bali United ciptakan lima tembakan tapi nol on target, sementara Dewa United lebih efisien di duel udara—menang 68 persen. Blunder bek Bali United, Messidoro, di menit ke-30 nyaris fatal: back pass gagal capai kiper Nadeo, tapi Everton gagal konversi karena blok darurat bek lawan. Turun minum skor tetap kaca mata, meski Bali United pegang inisiatif tapi kurang greget di sepertiga akhir.

Babak kedua naik tempo, Bali United tampil lebih agresif. Pelatih Teco masukkan striker tambahan di menit ke-55, tapi peluang emas datang di menit ke-67: Irfan Jaya lepas tendangan bebas keras, bola menghantam mistar, rebound sundul Mbarga lagi-lagi ditepis Stevens. Dewa United tak tinggal diam; di menit ke-75, Egy Maulana Vikri hampir cetak gol solo, tapi bek Bali United blok di garis gawang. Lima menit akhir jadi ajang adu penalti mental—kedua tim saling tekan, tapi lini belakang keduanya solid. Statistik akhir: Bali United 14 tembakan (4 on target), Dewa United 9 (3 on target), penguasaan bola 58-42 untuk tuan rumah. Imbang ini jadi yang ketiga berturut-turut bagi Bali United di kandang, sinyal alarm merah untuk konsistensi mereka.

Performa Pemain Kunci: Bali United Terpuruk Saat Melawan Dewa United di BRI League

Privat Mbarga jadi harapan utama Bali United, tapi malam itu ia terlihat frustrasi. Pemain asal Kamerun itu catatkan dua peluang besar, termasuk sundulan di babak kedua, tapi finishingnya kurang klinis—expected goals hanya 0.45 dari empat usaha. Irfan Jaya, winger lincah, beri umpan silang akurat tapi sering terjebak offside, dengan akurasi passing 72 persen. Di belakang, Nadeo tampil aman dengan empat penyelamatan, tapi distribusi bolanya lambat, kontribusi pada blunder awal. Sementara itu, Sonny Stevens bintang Dewa United: enam penyelamatan krusial, termasuk satu satu lawan satu, bikin ia raih man of the match. Egy Maulana Vikri, meski tak cetak gol, ciptakan tiga peluang dari dribel—performa yang ingatkan kenapa ia jadi aset berharga. Angelo Meneses tambah soliditas lini tengah Dewa, menang 75 persen tackle. Secara keseluruhan, Bali United kalah dalam duel individu (48 persen menang), bukti kelelahan skuad yang main 40 laga musim ini.

Dampak pada Peringkat dan Musim

Hasil ini tekan posisi Bali United di papan tengah; dengan 42 poin, mereka terpaut delapan dari zona tiga besar, meski masih punya dua laga sisa. Kekalahan potensial dari laga ini bisa picu pergeseran—tim seperti Borneo FC dan Persebaya bisa salip jika menang pekan depan. Bagi Dewa United, poin tandang ini perkuat klaim runner-up, tapi gagal menang bikin jarak ke Persib tetap enam poin, tambah beban di lima laga tersisa. Di level tim, Bali United hadapi krisis rotasi: cedera tiga pemain kunci musim ini, plus kontroversi kontrak pelatih Teco yang habis Juni nanti. Fans Bali, yang isi tribun hampir penuh, tunjukkan dukungan tapi mulai protes via spanduk “Mainkan Yang Terbaik.” Secara liga, imbang ini tambah narasi kompetisi ketat, di mana 10 tim berebut empat tiket Eropa, dan Bali United butuh minimal tiga kemenangan lagi untuk aman.

Kesimpulan

Imbang 0-0 lawan Dewa United jadi titik terendah bagi Bali United musim ini—bukan kekalahan, tapi terasa seperti itu di kandang sendiri. Peluang terbuang dan blunder defensif ungkap kelemahan yang harus diperbaiki cepat, terutama dengan jadwal padat ke depan. Dewa United pulang dengan senyum tipis, tapi Bali United wajib introspeksi untuk hindari musim tanpa prestasi. Di sepak bola Indonesia yang penuh kejutan, satu poin ini bisa jadi pelajaran berharga atau awal longsor. Fans harap Teco temukan formula ajaib, karena Bali layak bertarung di papan atas, bukan sekadar bertahan. Pekan depan lawan PSM Makassar jadi ujian sesungguhnya—kemenangan atau terus terpuruk?

BACA SELENGKAPNYA DI…