Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Take On Page Berita Olahraga

Take On Page News Olahraga Terupdate dan Terbaru ikuti update terbaru berita bola dari club ternama diseluruh dunia.

Uncategorized

Aksi Leo Navacchio Membuatnya Jadi Bintang BRI Super League

Aksi Leo Navacchio Membuatnya Jadi Bintang BRI Super League. Stadion Brawijaya di Kediri masih bergemuruh pasca-laga sengit akhir pekan lalu, di mana Leo Navacchio, kiper asal Brasil milik Persik Kediri, sekali lagi jadi pahlawan tak terduga. Pekan ke-14 Super League 2025/26 baru saja usai dengan Persik meraih kemenangan 2-1 atas Semen Padang, dan aksi heroik Navacchio—termasuk triple save gemilang di menit-menit krusial—langsung menyabet penghargaan “Save of the Week”. Ini bukan pertama kalinya pria 28 tahun itu mencuri perhatian; sejak musim dimulai Agustus lalu, ia sudah catat rekor pribadi dan dinobatkan man of the match di pekan perdana. INFO SLOT

Persik, yang kini bertengger di posisi 12 klasemen dengan 15 poin, butuh tembok gawang seperti Navacchio untuk bertahan di tengah persaingan ketat. Laga lawan Semen Padang bukan cuma soal tiga poin, tapi juga perpisahan manis buat pelatih Ong Kim Swee—Navacchio beri kado terbaik dengan menepis ancaman berulang dari lini depan lawan. Musim ini, Super League 2025/26 hadir dengan nuansa segar: 18 tim bertarung hingga Mei 2026, lengkap jeda Desember untuk SEA Games. Navacchio, yang gabung Persik sejak 2024, kini jadi ikon—dari delapan saves lawan Bali United hingga triple save terbaru, ia buktikan diri sebagai bintang asing yang paham denyut sepak bola Indonesia.

Awal Karier dan Debut Gemilang di Musim Baru: Aksi Leo Navacchio Membuatnya Jadi Bintang BRI Super League

Leo Navacchio tiba di Indonesia dengan latar belakang solid dari klub-klub Brasil seperti Flamengo U-20 dan pengalaman di liga Amerika Selatan. Gabung Persik Kediri tahun lalu, ia langsung adaptasi cepat, tapi musim 2025/26 jadi titik balik. Pekan perdana Agustus lalu, saat Persik tandang ke Stadion Kapten I Wayan Dipta lawan Bali United, Navacchio langsung ukir sejarah. Imbang 1-1 itu diraih berkat delapan saves—rekor terbanyak sepanjang laga pembuka, geser catatan kiper lawan yang cuma enam.

Bali United, di bawah Johnny Jansen, bombardir gawang Persik dengan 25 tembakan, sembilan on target. Navacchio tak gentar; ia tepis sundulan, tembakan jarak dekat, bahkan penalti tipuan. Hasilnya? Man of the match dan janji pribadi: “Saya beri segalanya untuk Persik dan Kota Kediri.” Debut ini bukan kebetulan—ia latih refleks harian, tambah fisik untuk iklim tropis. Persik pulang dengan poin berharga, dan Navacchio langsung jadi idola fans Macan Putih. Tanpa aksi itu, skor bisa berbalik; kini, ia jadi fondasi pertahanan yang bobol cuma 12 gol dari 14 laga.

Penampilan Konsisten yang Curi Perhatian: Aksi Leo Navacchio Membuatnya Jadi Bintang BRI Super League

Sepanjang musim, Navacchio tunjukkan konsistensi luar biasa, bantu Persik hindari jurang bawah klasemen. Di pekan ke-5 lawan Madura United—meski digelar netral di Gresik karena upacara kemerdekaan—ia catat clean sheet dengan tiga saves krusial, termasuk blok header di injury time. Lalu, pekan ke-9 tandang ke markas Persebaya, ia selamatkan tim dari kekalahan telak dengan menepis dua tendangan bebas melengkung. Statistiknya gila: rata-rata 5,2 saves per laga, tingkat keberhasilan 78 persen, dan tiga kali best player.

Yang bikin spesial, Navacchio tak cuma soal angka; ia bangun chemistry dengan bek seperti Paulo Ricardo dan Hendri Susilo. Di laga pekan ke-11 lawan Dewa United, ia koordinasi sempurna untuk offside trap, cegah enam peluang lawan. Fans apresiasi sikapnya—ia sering interaksi di media sosial, janji bawa Persik ke papan atas. Konsistensi ini angkat nilai jualnya; rumor klub besar Asia incar, tapi Navacchio bilang, “Saya bahagia di sini, ini rumah kedua.” Berkat ia, Persik koleksi enam kemenangan dari 14 laga, jauh dari musim lalu yang nyaris degradasi.

Puncak Aksi Heroik dan Penghargaan Terkini

Puncaknya pekan lalu lawan Semen Padang, Kamis 27 November di Brawijaya. Persik unggul 2-0 berkat gol cepat, tapi Semen Padang balas di menit 77 via Samuel Christianson Simanjuntak. Tekanan lawan makin gila: 14 tembakan, enam on target. Di sini, Navacchio jadi legenda—triple save beruntun di menit 82-85. Pertama, tepis voley keras dari sisi kiri; kedua, blok tendangan follow-up jarak dekat; ketiga, lompat telan bola muntah. Sorak penonton meledak, dan itu selamatkan kemenangan 2-1.

Aksi ini langsung raih “Save of the Week” pekan 14, voting fans 62 persen. Bukan cuma trofi; ia jadi sorotan nasional, wawancara di stasiun TV, dan fans bikin mural di Kediri. Pelatih Ong Kim Swee, yang pamit pasca-laga, puji: “Leo adalah dinding, dia beri saya pensiun bahagia.” Triple save itu bukan insting semata—Navacchio latih skenario khusus, fokus posisi tubuh untuk cuaca hujan Kediri. Berkat ia, Persik naik tiga peringkat, dan ia kini top 3 kiper saves terbanyak musim ini.

Kesimpulan

Leo Navacchio bukan lagi kiper impor biasa; ia bintang Super League 2025/26 yang bikin Persik Kediri punya nyawa baru. Dari delapan saves debut hingga triple save heroik terbaru, aksi-aksinya ubah nasib tim—dari peringkat bawah jadi penantang papan tengah. Dengan 15 poin dan momentum positif, Persik siap sambut jeda Desember, sementara Navacchio janji pertahankan level. Bagi sepak bola Indonesia, ia bukti legiun asing bisa jadi inspirasi, bukan ancaman.

Musim masih panjang hingga Mei 2026, tapi Navacchio sudah ukir cerita. Fans Macan Putih berharap ia bawa trofi; yang pasti, setiap savesnya tambah legenda. Di lapangan hijau yang tak kenal lelah, pria Brasil ini tunjukkan: kiper bisa jadi bintang utama. Super League makin seru berkat ia—siap-siap, aksi selanjutnya bakal lebih gila.

BACA SELENGKAPNYA DI…